Old school Easter eggs.

Gadis Senja

Sore itu,bukan pertama kalinya aku mendapati gadis kecil itu duduk di kursi itu,menghadap ke laut di tepi pantai,tapi telah sekian kalinya,
sayang …. aku tak sempat memerhatikannya … hari ini aku ingin memerhatikannya menikmati senja sore,tatap lamunannya tajam mengarah ke langit senja,seolah dia tengah berharap pada seseorang yang dia tunggu,aku melihat sepucuk surat dalam genggamannya ….. aku menerka gadis itu masih berumur sekitar 16 atau mungkin seumuran dengan ku,,, iya… mungkin kita seumuran.

Hari semakin gelap tapi, gadis itu masih belum beranjak dari lamunannya,matanya masih tertuju pada langit senja … aku perhatikan dia … sampai aku terlupa kalau aku harus cepat pulang karna sejumlah PR ku yang menumpuk,aku memandang langit itu… subhanallah ….. indah benar lukisan alam ini ya rabb …. Sungguh senja tepi pantai yang indah yang pernah ku lihat,aku baru sadar kalau ternyata hari semakin gelap,aku harus pulang,PR ku menunggu di rumah tapi,gadis itu masih tetap belum beranjak dari tempat itu,aku pergi meninggalkan gadis itu seorang diri di pantai.

Esoknya,pulang sekolah tepat seperti kemarin,aku mendapati gadis itu sudah di pantai,kembali tenggelam dalam lamunannya ,dia masih memegang sepucuk surat kemarin .... entah surat apa itu,dari siapa atau di tujukan untuk siapa …. Aku melihat ada yang berbeda dari wajah polosnya …. Air mata... dia meneteskan air mata… aku ingin sekali menyapa nya tapi aku takut mengusik lamunannya… dia hanya diam seribu bahasa,sunyi…… hanya deburan ombak tepi pantai dan kicauan burung di sekitar yang ku dengar… tadinya,aku ingin bertahan mengamatinya hingga dia terbangun dari lamunannya,lalu mencari tau siapa dia,mengajak nya berkenalan, tapi tak sampai karna hari telah gelap,

seolah malam datang terlalu cepat menjadikan ku tak sempat untuk mengenal nya…. Aku pulang… aku masih memikirkan siapa gadis itu,siapa dia? Aku tak pernah
melihatnya di sekitar sini,apa dia baru pindah?? Besok… aku berencana akan bertahan untuk mengamatinya lalu… mungkin kita bisa jadi teman…. Iya teman…

Seperti yang ku rencanakan semalam,pulang sekolah aku menuju tepi pantai untuk kembali mengamati gadis senja itu,sesampai di pantai ……… ada yang berbeda dengan pantai hari ini,aku hanya mendapati sekelompok burung yang terbang mengitari langit senja tepat di atas ku…. Gadis itu… gadis senja itu tak ada,bagai surga yang kehilangan bidadari, tanpa lamunan lamunan gadis itu,terasa agak beda dari biasanya menambah kesunyian di pantai,kemana gadis itu?? Aku perlahan menghampiri bangku di mana gadis itu biasa melamun menikmati langit senja sore selama berjam-jam,aku duduk…… ku raba…. Masih hangat,mungkn karna sinar mentari,aku menyandarkn diri di bangku itu lalu memandang langit senja yang bertabur burung di sekitarnya,mencari tau apa yang sedang dia nikmati dan aku seolah mengikuti apa yang pernah gadis senja lakukan… memandang langit begitu lama.
subhanallah……… indah sekali,
membuat ku semakin yakin akan ciptaan allah tiada tanding dan membuat ku makin bersyukur untuk menikmati nya,menikmati
senja dengan cara seperti ini,sangat luar biasa indahnya.subhanallah……

Aku berpikir apa ini alasan kenapa gadis itu begitu betah nya menikmati senja,apa hanya itu alasan dia bertahan di pantai setiap senja dengan begitu lamanya ? ? ? lalu…. Surat itu?? Sejuta Tanya kembali berkecamuk dalam pikiran ku tentang gadis senja itu,aku tambah penasaran di buatnya. Tak sengaja aku pandangan ku beralih ke sebongkah batu besar di pantai yang menarik perhatian ku,aku melihat ada sebuah ukiran pada batu itu,hampir tertutup oleh lumut… aku bersihkan, ku dapati tulisan “ gadis senja dan pangeran samudra” tulisan ini…. Mungkinkah ini alasan nya?? Aku melihat ada sebuah celah di sela-sela batu itu,aku menemukan sepucuk surat,ku buka surat itu…
“ pangeran… jika suatu hari nanti kau sudah kembali lalu lalu tak mendapatiku di sini,maafkan aku… mungkin aku telah pergi jauh,menyusul adik ku di surga,aku telah mencoba bertahan di pantai ini menunggu kedatangan mu… seperti janji kita namun kau tak juga datang,aku juga memandang langit senja kita,langit yang menyimpan sejuta kisah kita,sejuta Tanya kita tentang masa depan dan sejuta kenangan indah kita di waktu senja,ku letakkan surat ini di sini,agar jika kau datang kau bisa membacanya dan memaklumi ku jika kau tak mendapati ku di sini,kalau kua sudah kembali,tolong jaga senja kita … agar ia tak pergi terlalu cepat dan membiarkan kisah kita berlalu dengan begitu,akan ku tunggu kau di surga….
Gadis senja…. ”

Tak terasa air mata ku mengalir sepanjang membaca surat ini,sungguh aku tak menyangka kalau di balik wajah polosnya tersimpan beban yang begitu berat untuk nya… menanti sang pangeran di ujung usia nya….. sayang nya sang pangeran tak tau kalau gadis senja nya telah tiada,aku tak bisa membayangkan betapa hancurnya hati pangeran…… ku letakkan kembali surat itu pada tempat nya, “ ya rabb… terima dia di sisi mu,beri dia tempat terindah dalam istana mu” do’a ku dlam hati….

aku pulang ke rumah karna hari makin gelap,sekarang hanya senja ini kenangan tentang gadis itu…. dalam shalat ku,aku berdo’a untuknya,untuk seorang gadis yang belum sempat
aku mengenal nya,sungguh sebuah penantian ironi setia yang pernah ku lihat,gadis itu tetap setia menanti pangeran hingga di penghujung usia nya,semoga ditegarkan bagi mereka yang di tinggalkan,amien…

“gadis senja… ku harap kau menemukan apa yang kau cari selama ini,dan penantian mu akan pangeran mu tidak sia-sia… semoga allah menempatkan mu di tempat yang terindah,seindah senja yang kau nikmati dalam penantian mu,semoga kau bahagia di sana gadis senja (^_^) “